Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci kembali bertambah. Sampai hari ke-33 operasional haji 1445 H, Kamis 13 Juni 2024 atau memasuki pelaksanaan puncak ibadah haji, jumlah jemaah Indonesia yang meninggal telah menempuh 105 orang.
Angka ini berdasarkan data Sistem Berita dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) yang dikutip pada Kamis (13/6/2024) pukul 18.00 WIB.
Kasus kematian ini masih https://garudapreneur.com/ didominasi jemaah haji lanjut usia (lansia). Hampir segala jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci ini juga termasuk dalam golongan kesehatan risiko tinggi (risti). Tercatat cuma ada 9 jemaah yang tak termasuk risti.
Walaupun demikian itu, popularitas kasus kematian pada jemaah haji Indonesia di Tanah Suci ini menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini terlihat dari tabel perbandingan kasus kematian dari tahun ke tahun yang ditampilkan di website Siskohat Kemenag.
Perbandingan hingga hari ke-32 operasional haji, tahun lalu jemaah yang meninggal di Tanah Suci menempuh 143 orang. Sementara pada 2024, jemaah haji yang meninggal dunia hingga hari ke-32 berjumlah 49 orang.
Upaya Pemerintah
Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Agama (Kemenag) terus berusaha menekan jumlah jemaah yang meninggal di Tanah Suci pada ketika melakukan rangkaian ibadah haji.
Pemerintah bahkan mengharuskan para calon haji melengkapi diri dengan surat keterangan sehat sebelum pelunasan tarif haji dilaksanakan.
Sebab berdasarkan evaluasi tahun lalu, sempurna jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci menempuh 773 orang. Jumlah hal yang demikian menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia memberangkatkan jemaah haji.
Adapun elemen utama kasus kematian ini yakni, tingginya presentase jemaah haji asal Indonesia yang yakni lansia, ditambah cuaca di Tanah Suci yang juga terik.
“Tahun ini kita evaluasi dengan DPR RI, kemudian pemerintah melakukan langkah-langkah agar jamaah yang meninggal bisa berkurang. Salah satunya dengan mensyaratkan isthithoah atau surat keterangan kesehatan sebelum pelunasan,” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Minggu (12/5/2024).
300 Jemaah Lansia dan Disabilitas Ikut Safari Wukuf
Sementara itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun ini kembali menggelar safari wukuf bagi jemaah haji Indonesia kategore lanjut usia (lansia) non-mandiri.
Tercatat sebanyak 300 jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri dipindahkan dari pemondokan di sektor menuju hotel transit di wilayah Aziziyah. Adapun Pengerjaan pelayanan safari wukuf jemaah lansia dan disabilitas non-mandiri akan berlangsung dari 12 – 19 Juni 2024.
“Sebagai persiapan, kami secara berjenjang memindahkan jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri yang akan mengikuti safari wukuf ke hotel transit. Hotel dipilih berlokasi di wilayah Aziziyah, agar dekat dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Tempat Menurut Makkah,” kata Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia dan Disabilitas Slamet Sodali dalam keterangan tertulis, Kamis (13/6/2024).
“Kami telah melakukan pendataan, ada 300 jemaah lansia dari 11 sektor pemondokan yang akan dipindahkan ke hotel transit untuk persiapan mengikuti safari wukuf,” sambungnya.
Slamet, 300 jemaah lansia dan disabilitas diikutkan dalam safari wukuf setelah pelaksanaan seleksi berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan.
Ketika malam tiba, cerita seram tentang misteri hantu dengung mulai terdengar di desa ini. Beberapa penduduk setempat mengaku pernah mendengar suara aneh yang menyerupai bunyi lebah atau kupu-kupu berterbangan di sekitar rumah mereka saat larut malam. https://www.zyppbikes.com/ Mereka percaya bahwa itu adalah ulah hantu dengung yang menghantui desa ini. Kisah mistis ini membuat bulu kuduk merinding, namun juga menambah keseruan dan kegembiraan bagi warga Desa Cicak Tanduk. Setiap kali purnama menyinari langit, legenda misteri hantu dengung kembali menjadi pembicaraan hangat di warung kopi setempat dan menjadi topik utama dalam acara arisan tetangga. Suasana malam pun semakin terasa magis dengan aura keajaiban alami yang dipercayai oleh para penduduk desa. Misteri hantu dengung memang memberikan warna baru pada kehidupan mereka, menjadikan suasana lebih ajaib dan misterius tanpa harus takut karena percaya bahwa makhluk halus itu hanya ingin bermain-main dengan manusia biasa seperti kita semua.
Rasa penasaran selalu memuncak ketika mendengar tentang misteri hantu dengung yang konon sering terjadi di sekitar daerah pegunungan. Suara kelelawar yang menggema di malam hari membuat bulu kuduk merinding, membuat orang-orang berpikir bahwa itu bukanlah suara biasa. Beberapa penduduk setempat bahkan menyebutnya sebagai bentuk pertanda dari dunia lain yang mencoba berkomunikasi dengan kita. Meskipun terdengar menyeramkan, namun tak sedikit yang juga percaya bahwa kehadiran misteri hantu dengung ini merupakan hal positif dan membawa rezeki bagi mereka yang bisa merespon dengan baik. Terkadang, misteri-misteri seperti ini dapat menjadi cerita seru untuk dinikmati bersama keluarga atau teman-teman dalam suasana santai. Semoga satu hari nanti kita bisa mengetahui lebih banyak tentang asal usul serta makna sesungguhnya dari misteri hantu dengung ini.
Pernahkah kamu mendengar tentang misteri hantu dengung? Kisah legenda yang berkembang di desa kecil ini selalu membuat bulu kuduk merinding setiap kali didengar. Konon, hantu dengung adalah roh gentayangan yang suka menyamar menjadi seekor lebah besar dan mengeluarkan suara berdengung mengerikan di malam hari. Penduduk desa sering kali merasakan adanya kehadiran aneh saat malam tiba, dan tak jarang terdengar suara aneh yang memenuhi udara. Cerita ini semakin menyeramkan ketika ada orang-orang yang mengaku pernah melihat sosok lebah raksasa dengan mata merah menyala terbang di sekitar rumah mereka. Apakah kisah misteri hantu dengung hanya sekedar legenda belaka atau benar-benar ada entitas gaib yang menghantui desa ini? Siapa yang bisa memberikan jawaban pasti atas teka-teki ini? Semua akan terus menjadi misteri.